Sabtu, 18 Februari 2012

Curug Sewu

Letak air terjun Curug Sewu terletak di Kabupaten Kendal, walaupun dari kota kabupaten sendiri masih jauh karena tempat ini terletak di pegunungan tinggi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung. Tempat ini merupakan tempat wisata andalan Kabupaten Kendal karena daya tariknya yang memukau, bahkan mengalahkan wisata pantai di kota Kendal yang terletak di pesisir Pantai Utara (Pantura).
Memasuki kompleks wisata air terjun Curug Sewu, kita akan segera dimanjakan dengan keindahan alam dan kesejukan udara pegunungan. Letihnya perjalanan yang harus ditempuh dengan melewati rute naik-turun serta berkelok-kelok akan terbayar lunas sesampainya kita di lokasi
air terjun. Indahnya alam dataran tinggi, sejuknya udara gunung, segarnya aliran air serta deburan suara air terjun yang khas akan membuat nyaman hati dan pikiran kita.
Nama Curug Sewu diambil dari nama desa yang menjadi lokasi air terjun ini, yaitu Desa Curug Sewu, yang berjarak sekitar 44 kilometer kea rah selatan Kota Kendal. Namun, ada juga yang meyakini bahwa kata “Sewu” sengaja dipakai karena merujuk pada struktur air terjun ini yang bertingkat-tingkat. Oleh karena karena tingkat-tingkat itu berjumlah banyak, maka air terjunnya pun diberi nama Curug Sewu. “Sewu” dalam bahasa Jawa berarti “seribu”, sedangkan istilah “Curug” dikenal dalam bahasa Sunda dengan makna “air terjun”. Dengan demikian, nama Curug Sewu dapat ditafsirkan dengan pengartian “air terjun yang mempunyai banyak tingkat”.

Tingkat-tingkat air terjun ditempat ini membuat tempat ini menjadi unik. Tiga tingkatan air terjun tersebut masing-masing memiliki ukuran ketinggian 45 meter, 15 meter dan 20 meter. Hal ini tentu saja tidak ada tempat wisata sejenis di daerah lain. Faktor tingginya air terjun inilah yang membuat Curug Sewu semakin terlihat indah, menawan, dan elok dalam pandangan mata.
Pesona keindahan air terjun tertinggi di Jawa Tengah ini (berada pada ketinggian 650 meter di atas permukaan laut) semakin terlihat pada waktu-waktu tertentu. Jika kita beruntung, kita dapat melihat pelangi dengan puspa warna yang beraneka rupa di antara deburan air terjun Curug Sewu. Harmonisasi warna pelangi yang terpadu dengan kegagahan terjunan air itulah yang menjadi daya tarik utama objek wisata ini. Curug Sewu biasanyabanyak dikunjungi wisatawan local dari dalam maupun luar Kabupaten Kendal pada saat liburan dan hari Raya Idul Fitri.Di sekitar lokasi air terjun ini juga terdapat hutan wisata yang dikelola oleh Kesatuan Pemangku Hutan Perhutani Kendal yang didirikan sejak tanggal 26 Juni 2002. Ini juga termasuk dua air terjun bertingkat tadi dan telaga yang harus ditempuh pengunjung dengan menuruni tangga sejauh dua kilometer.
Di bagian atas, dibangun menara pandang. Adanya menara pandang tersebut diharapkan dapat memberikan variasi pilihan wisata dan menambah keistimewaan Curug Sewu. Pemandangan dari menara pandang ini sangat indah. Karena pengunjung bisa menyaksikan keindahan air terjun dari tempat ini, serta pemandangan alam disekitarnya berupa deretan pegunungan, lembah dan hutan. Hal ini hanya dapat ditemukan ditempat ini.

Akomodasi dan fasilitas
Fasilitas penunjang yang disediakan di objek wisata Curug Sewu sudah terbilang lengkap. Pihak pengelola telah menyediakan berbagai fasilitas pendukung seperti tempat ibadah, taman parker, toilet, kolam renang bahkan lapangan tennis, gedung pertemuan, dan penginapan. Jadi, jika ingin berlama-lama menghabiskan waktu di objek wisata ini, kita tidak perlu cemas. Kendati menempati lokasi yang jauh dari keramaian kota, objek wisata Curug Sewu telah mempersiapkan pelayanan yang terbaik untuk Anda.
Namun ada beberapa hal penting yang cukup mengganggu saat ini. Karena pengelolaan tempat ini dilakukan oleh dua instansi, yaitu Perhutani dan Dirjen Pariwisata, menyebabkan tidak terkelolanya dengan baik objek wisata ini. Sepertinya Dirjen Pariwisata hanya memperhatikan bagian, yakni fasilitas-fasilitas penunjang. Sedangkan bagian bawah, dimana terdapat air terjun dan hutan wisata sangat tidak terawat. Jalan yang dipergunakan pengunjung untuk sampai ke bagian bawah bisa dibilang telah rusak. Apalagi yang terkena air langsung seperti didepan air terjun utama, pengunjung mesti berhati-hati karena jalan licin dan digenangi air. Padahal dahulu jalan tangga ini terbuat dari blok-blok semen yang rapi dan kuat.
Demikian juga dengan gardu-gardu yang dahulu dapat digunakan pengunjung untuk beristirahat, sekarang telah hilang dan hanya menyisakan puing-puingnya saja. Bahkan menurut penjaga disitu, jalanan yang menuju telaga.telah rusak berat sehingga tidak bisa dilalui lagi. Belum lagi sampah yang berserakan, sangat mengganggu pemandangan.Semoga hal ini menjadi perhatian pihak-pihak terkait. Sangat disayangkan tempat yang begitu indah menjadi terbengkalai hanya karena kepentingan sesaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar