Letak air terjun Curug Sewu terletak di Kabupaten Kendal, walaupun dari
kota kabupaten sendiri masih jauh karena tempat ini terletak di
pegunungan tinggi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung.
Tempat ini merupakan tempat wisata andalan Kabupaten Kendal karena daya
tariknya yang memukau, bahkan mengalahkan wisata pantai di kota Kendal
yang terletak di pesisir Pantai Utara (Pantura).
Memasuki kompleks wisata air terjun Curug Sewu, kita akan segera
dimanjakan dengan keindahan alam dan kesejukan udara pegunungan.
Letihnya perjalanan yang harus ditempuh dengan melewati rute naik-turun
serta berkelok-kelok akan terbayar lunas sesampainya kita di lokasi
air
terjun. Indahnya alam dataran tinggi, sejuknya udara gunung, segarnya
aliran air serta deburan suara air terjun yang khas akan membuat nyaman
hati dan pikiran kita.
Nama Curug Sewu diambil dari nama desa yang menjadi lokasi air terjun
ini, yaitu Desa Curug Sewu, yang berjarak sekitar 44 kilometer kea rah
selatan Kota Kendal. Namun, ada juga yang meyakini bahwa kata “Sewu”
sengaja dipakai karena merujuk pada struktur air terjun ini yang
bertingkat-tingkat. Oleh karena karena tingkat-tingkat itu berjumlah
banyak, maka air terjunnya pun diberi nama Curug Sewu. “Sewu” dalam
bahasa Jawa berarti “seribu”, sedangkan istilah “Curug” dikenal dalam
bahasa Sunda dengan makna “air terjun”. Dengan demikian, nama Curug Sewu
dapat ditafsirkan dengan pengartian “air terjun yang mempunyai banyak
tingkat”.
Tingkat-tingkat air terjun ditempat ini membuat tempat ini menjadi
unik. Tiga tingkatan air terjun tersebut masing-masing memiliki ukuran
ketinggian 45 meter, 15 meter dan 20 meter. Hal ini tentu saja tidak ada
tempat wisata sejenis di daerah lain. Faktor tingginya air terjun
inilah yang membuat Curug Sewu semakin terlihat indah, menawan, dan elok
dalam pandangan mata.
Pesona keindahan air terjun tertinggi di Jawa Tengah ini (berada pada
ketinggian 650 meter di atas permukaan laut) semakin terlihat pada
waktu-waktu tertentu. Jika kita beruntung, kita dapat melihat pelangi
dengan puspa warna yang beraneka rupa di antara deburan air terjun Curug
Sewu. Harmonisasi warna pelangi yang terpadu dengan kegagahan terjunan
air itulah yang menjadi daya tarik utama objek wisata ini. Curug Sewu
biasanyabanyak dikunjungi wisatawan local dari dalam maupun luar Kabupaten Kendal pada saat liburan dan hari Raya Idul Fitri.Di sekitar lokasi air terjun ini juga terdapat hutan wisata yang
dikelola oleh Kesatuan Pemangku Hutan Perhutani Kendal yang didirikan
sejak tanggal 26 Juni 2002. Ini juga termasuk dua air terjun bertingkat
tadi dan telaga yang harus ditempuh pengunjung dengan menuruni tangga
sejauh dua kilometer.
Di bagian atas, dibangun menara pandang. Adanya menara pandang
tersebut diharapkan dapat memberikan variasi pilihan wisata dan menambah
keistimewaan Curug Sewu. Pemandangan dari menara pandang ini sangat
indah. Karena pengunjung bisa menyaksikan keindahan air terjun dari
tempat ini, serta pemandangan alam disekitarnya berupa deretan
pegunungan, lembah dan hutan. Hal ini hanya dapat ditemukan ditempat
ini.
Akomodasi dan fasilitas
Fasilitas penunjang yang disediakan di objek wisata Curug Sewu sudah
terbilang lengkap. Pihak pengelola telah menyediakan berbagai fasilitas
pendukung seperti tempat ibadah, taman parker, toilet, kolam renang
bahkan lapangan tennis, gedung pertemuan, dan penginapan. Jadi, jika
ingin berlama-lama menghabiskan waktu di objek wisata ini, kita tidak
perlu cemas. Kendati menempati lokasi yang jauh dari keramaian kota,
objek wisata Curug Sewu telah mempersiapkan pelayanan yang terbaik untuk
Anda.
Namun ada beberapa hal penting yang cukup mengganggu saat ini. Karena
pengelolaan tempat ini dilakukan oleh dua instansi, yaitu Perhutani dan
Dirjen Pariwisata, menyebabkan tidak terkelolanya dengan baik objek
wisata ini. Sepertinya Dirjen Pariwisata hanya memperhatikan bagian,
yakni fasilitas-fasilitas penunjang. Sedangkan bagian bawah, dimana
terdapat air terjun dan hutan wisata sangat tidak terawat. Jalan yang
dipergunakan pengunjung untuk sampai ke bagian bawah bisa dibilang telah
rusak. Apalagi yang terkena air langsung seperti didepan air terjun
utama, pengunjung mesti berhati-hati karena jalan licin dan digenangi
air. Padahal dahulu jalan tangga ini terbuat dari blok-blok semen yang
rapi dan kuat.
Demikian juga dengan gardu-gardu yang dahulu dapat digunakan
pengunjung untuk beristirahat, sekarang telah hilang dan hanya
menyisakan puing-puingnya saja. Bahkan menurut penjaga disitu, jalanan
yang menuju telaga.telah rusak berat sehingga tidak bisa dilalui lagi. Belum lagi sampah yang berserakan, sangat mengganggu pemandangan.Semoga hal ini menjadi perhatian pihak-pihak terkait. Sangat disayangkan
tempat yang begitu indah menjadi terbengkalai hanya karena kepentingan
sesaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar